Senin, 16 Februari 2015

Backpaker "dadakan"

Perjalanan ini kami lakukan pada 24,25, dan 26 Januari 2015. (Libur menuju semester 4)
Baru sempat saya tulis hari ini...
Tulisan disini tidak dapat mewakili 3 hari perjalanan kami di kota yang menurut saya setiap sudutnya memiliki titik romantisme (pendapat saya tentang romantis selain hujan). lebih menyenangkan ketika dijalani, bukan hanya mendengar cerita atau hanya membaca tulisan berantakan mahasiswa semester 4 di Universitas Negeri Semarang ini.
bermodalkan 2 motor matic dan 2 SIM, kami berempat berniatkan mengelilingi sudut kota Jogja. Kami berasal dari daerah yang berbeda-beda, ada yang Magelang, Pati, Saya Banyumas, dan yang palin nekat adek kost satu ini yang minta ngikut, asalnya dari Purbalingga.
Oke pukul 11.00 kami tancap gas menuju kota pelajar. Jarak semarang--Jogja menghabiskan waktu sekitar 3 jam dengan kecepatan pengendara perempuan.Sempat kehilangan jejak dengan teman saya yang tahu jalan arah Magelang. Memang karena saya adalah tipe orang yang sulit menghafal jalanan, padahal jalan yang saya lewati arah jalan pulang kampung jika naik bus umum. setelah kontak-kontakkan kami bertemu kembali di depan jejeran warung penjaja nangka (nyasarnya masih di daerah semarang *malu*).
Sampai di Magelang kami tidak tahu arah lagi untuk sampai ke Jogja. Dengan bermodalkan Handphone dengan full baterei, google maps, jaringan internet, gps, restu kedua orang tua, tentunya Alloh swt :) (teman saya ukhti-ukhti loh. hihi) kami sampai di Jogja dengan ditemani hujan yang deras (kurang romantis apa coba Jogja, ditambah guyuran hujan :)).
Nah bermodalkan foto di Instagram teman, kami terbius ingin menjelajah di sudut kota Wates, kalibiru. Kami berhenti di sebuah warung dengan disambut senyum ibu tua pemilik warung yang tutup, sambil melepas mantel (karena hujan sudah reda) kami beramah-tamah sambil menanyakan arah ke kota Wates. Jogja--Wates menghabiskan waktu sekitar 1 jam dengan jalanan yang super melengking dan hutan. Disitu tragedi kecil terjadi. Motor teman yang saya kendarai, menabrak motor teman saya satunya. untung tidak terjadi apa-apa, karena yang saya khawatirkan kanan kiri jalan adalah jurang. Alhasil kaca spion kanan pecah..

Allhamdulilah, tidak ada luka, hanya sedikit sekali goresan kecil di kaki karena terkena aspal. itu pun kecilll.
Nahh sampai deh di Kalibiru yang siap memanjakan mata dengan pesona alam dari ketinggian. Untung saja kami tidak telat. telat setengah jam saja objek wisata tersebut ditutup. Kami sampai di Kalibiru pukul 17.30. Hanya setengah jam saja kami menikmati suguhan alam ini, wah tidak sebanding dengan perjalanan, ah tidak papa setidaknya bisa menikmati senja di ketinggian. Biaya masuknya hanya Rp5000, dan parkir permotor Rp2000. Ini nih hasil jepretan menggunakan kamera Handphone (padahal yang lain pake DSLR, duh!!)



Yang disayangkan lagi adalah kami tidak mendapat kesempatan untu naik dan duduk di kayu yang sengaja dibuat di atas pohon (ditempat laki-laki itu berdiri loh) karena antrian yang panjang. oh ya untu menaiki pohon tersebut cukup membayar Rp2500 saja. Jadilah kami mengambil angle foto disini


karena matahari sudah tenggelam kami memutuskan untuk kembali ke arah Jogja kota, padahal ekspektasi kami di Kalibiru juga dapat berkunjung ke Waduk Sermo, tapi apa daya waktu yang berlalu dengan cepat. Kami harus segera menemukan masjid karena waktu isya akan segera datang. Rasa takut yang luar biasa karena kami berempat (perempuan) harus menyusuri jalan hutan (naik motor) yang gelap gulita, sepi sekali, dan jarang rumah penduduk. Saya benar-benar merasa takut bertemu dengan orang jahat disitu. Kami menemukan sebuah mushola di kanan jalan, sepi sekali dan disitu berdiri beberapa bangunan warga, terbersit dibenak saya untuk ikut menginap dirumah warga atau dimushola ini saja, wah tapi saya merasa tidak nyaman disini, maka kami putuskan untuk kembali ke kota saja, walaupun penuh perjuangan! saya benar-benar tidak berani menoleh kebelakang. Gelap sekali. Dengan berbekal daya ingat sampailah kami di Malioboro, sekitar pukul 22.00 denga perut keroncongan, nah saatnya wisata kuliner. berjalan sepanjang malioboro terdapat warung lesehan dengan menu yang seragam, tapi harga mahal. Kami mampir disebuah warung (bukan lesehan) yang harganya setegahnya warung lesehan tadi, jangan ditanya soal rasa (jujur saja masih enak masakan adik saya~eh loh kan saya gak punya adik).
***
Pagi hari yang segar kami sempatkan mengunjungi Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada yang kebetulan hari ini Minggu, ada Sunmor (Sunday Morning) berbagai macam barang dapat kita temukan ditempat ini, soal harga dapat dibilang murah! kualitas tidak kalah dengan mall.
Dari Sunmor kami menjelajah Gunungkidul, ada banyak barisan pantai pasir putih seperti Drini, Pok Tunggal, Baron, Sadranan, Indrayanti dan lainnya di Wonosari dengan jalan untuk mencapainya yang berliku.
Tiket masuk untuk 8 pantai di Wonosari dihargai dengan Rp19.000 per motor. dengan bayar parkir Rp2000 per motor
Wellcome in Paradise! Sungguh setiap sudut kota Jogja itu indah :)
ini salah satu pantai di Wonosari yang saya abadikan



Dari Wonosari yang membuat saya tidak berhenti mengagumi ciptaan Alloh swt, kami beranjak ke Jogja kota. Gerimis menemani perjalanan kami.
Ini foto yang kami ambil ketika beristirahat di masjid brimop dan numpang ngecharge di pos jaga brimop haha :)

Ini menjadi suguhan yang luar biasa ditemani dengan suara pesawat terbang dan sesekali suara kereta melintas. kota yang lengkap!
Malam ini menginap di kost teman saya yang kuliah di Jogja. Terima kasih mba Ayu untuk numpang mandinya, numpang tidurnya :) kali ini saya bisa tidur lelap dibanding malam sebelumnya, saya terjaga semalaman.
**
Hari terakhir kami di Jogja diagendakan untuk jalan-jalan yang tidak menguras tenaga karena setelah ini perjalanan panjang Jogja--Semarang menanti.
Dan yang terakhir Wisata Air Taman Sari
Tiket masuk Rp5000, dengan biaya parkir Rp2.000, per motor

ini foto tiket dan bon yang kami kumpulkan

Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung acara jalan-jalan kami :)
untuk anak kos yang gak ikut, maaf :( sebenernya tambah kalian tambah seru!!
untuk kalian bertiga, "ini menyenangkan!"
untuk pak polisi baik yang gak nilang karena ga ada spion sebelah kanan
untuk mba ayu yang ngasih tumpangan :)
orang dijalan dan gps
orang tua atas ijinnya
dan Alloh swt untuk segala-galanya.

Bayar PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) di Samsat Online

Ternyata tidak serumit yang saya pikirkan. hanya cukup meluangkan waktu kurang dari 3 menit saja untuk membayar pajak motor si merah saya. karena si merah mau saya bawa ke tempat saya menuntut ilmu di Semarang, maka waktu liburan ini saya manfaatkan untuk membayar pajak tahunan si merah. Awalnya saya bingung sendiri, gimana sih cara bayar pajak motor? apa saja yang harus dibawa? nah sebelum ke TKP saya browsing-browsing dulu nih...
Jujur saja ini pertama kalinya saya ke SAMSAT Purwokerto jadi saya belum tahu alamatnya dimana hehe :) google maps dengan bantuan gps pun saya telusuri. Berdasarkan hasil browsing saya di www.panggon.com, ini nih alamat SAMSAT Purwokerto:
Dari Taman Kota Andhang Pangrenan lurus terus, ada perempatan dan lampu merah pertama belok kiri, kemudian lurus sedikit dan tengok kiri jalan disitulah berdiri bangunan SAMSAT Purwokerto. 
Nah, saya putuskan Senin, 16 Februari 2015 mumpung free dirumah hehe :) saya cus ke SAMSAT Purwokerto. Pukul 11.00 sampai deh di parkiran, wahh ramai sekali. saya mulai deg-degan tidak seperti biasanya (berlebihan sedikit) pasti antri lama. Saya langkahkan kaki sampai depan pintu masuk, wah ternyata diluar gedung terdapat tempat kecil bertuliskan SAMSAT CEPAT (diproses secara online, 2015 men, apasih yang gak pake internet?). saya memperhatikan seorang bapak yang sedang melakukan pembayaran pajak disitu, cepat sekali dalam hitungan detik saja STNK baru sudah berada di tangan. saya lalu mengikuti jejak bapak tersebut (maksudnya melakukan apa yang tadi bapak tersebut lakukan). ini nih yang perlu disiapkan ketika bayar pajak kendaraan bermotor: 1) STNK 2)BPKB 3)KTP yang sama dengan nama di STNK (kebetulan atas nama bapak saya) aslii tanpa harus difotokopi..
eh disitu juga saya lihat tempat untuk fotokopi (gratis loooh), selain itu fasilitas di SAMSAT juga lengkap ada mushola, parkiran yang luas, tempat untuk duduk-duduk. loh loh balik lagi ya ke pembayaran pajak hee
ini nih penampakan samsat online
Nah ketiga syarat tadi kita masukan kedalam loket sebelah kanan gambar diatas, didalam bilik tersebut sudah ada petugas yang siap melayani pembayaran, eh petugasnya keren loh menggunakan pakaian adat khas banyumas disertai blangkon (jadi makin cinta sama kota kelahiran saya). kita tinggal menunggu sebentar nama yang tertera di KTP dipanggil, kemudian petugas menyebutkan nominal yang harus dibayarkan. setelah membayar (bayar di loket sebelah kiri gambar), seketika terdengar mesin printer yang mencetak STNK baru kita. yeeeey. kemudian petugas menyerahkan kembali KTP, BPKB, dan STNK kita yang baru! tidak sampai 3 menit sudah selesai! :) oh iya masa berlaku STNK si merah kan berakhir 5 Maret 2015, meskipun saya membayar pada 16 Februari 2015, masa berlaku STNK satu tahunan berlaku sampai 5 Maret 2016. Siapa bilang bayar pajak itu sulit. Pemerintah sudah memudahkan kita kok, tinggal kitanya saja yang taat bayar pajak karena kita kan juga pakai hak kita juga.. jalan raya yang mulus kan hasil pajak. yaa kan... cie kan sadar :p
info tambahan nih:
(dikutip dari http://www.banyumaskab.go.id/)

Kemudahan lain yang diberikan, selain pelayanan di kantor pusat Jl. M. Yamin Purwokerto dan Wangon, pelayanan drive true di Rumah Dinas Bakorwil Utara Tugu Merdeka Jl. Gatot Subroto Purwokerto, juga pelayanan samsat keliling yaitu Senin di Kecamatan Kemranjen, Selasa di Kecamatan Kembaran, Rabu di Kecamatan Banyumas, Kamis di Kecamatan Sumpiuh, serta Jumat di Kecamatan Ajibarang. “Bahkan pelayanan di alun-alun setiap hari, tidak pernah libur, termasuk hari Sabtu dan Minggu” jelas Oentoro. (Kepala Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Banyumas).

yang terakhir nih, parkirnya gratis dan dilayani tukang parkir loh!
Nahh pintu keluar berada di kiri gedung SAMSAT. 

Jumat, 24 Oktober 2014

Terbiasa Mengeluh

Seorang anak mengeluh pada ayahnyaa tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.
Ayahnya seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.
Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkannya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkannya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.
Ia menoleh pada anaknya dan bertanya,"Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi", jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Kemudian sang ayah meminta anak mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu.
"Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak. Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tberubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.
"Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya."Disaat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu?"
"Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi ?"
Mengutip Norman V Peale mengatakan, "Apabila Tuhan ingin menghadiahkan sesuatu yang berharga, bagaimanakah ia memberikannya kepada anda? Apakah ia menyampaikan dalam bentuk suatu kiriman yang indah dalam nampan perak? Tidak! Sebaliknya Tuhan membungkusnya dalam suatu masalah yang pelik, lalu melihat dari jauh apakah Anda sanggup membuka bungkusan yang ruwet itu, dan menemukan isinya yang sangat berharga, bagaikan sebutir mutiara yang mahal harganya yang tersembunyi dalam kulit kerang."
Pernyataan itu bukan saja hiburan basa-basi yang diberikan seorang teman dekat kepada Anda, atau menghibur Anda yang sedang kalut menghadapi suatu masalah. Melainklan adalah sebuah pernyataan tentang perubahan paradigma dan cara berpikir. Keadaan apa pun yang kita hadapi sebenarnya bersifat netral. Hidup adalah kenetralan sejak awalnya. Kitalah yang memberikan label positif atau negatif terhadapnya. "Peristiwanya sendiri tidak penting, tapi respon terhadap peristiwa itu dalah segala-galanya"




Sabtu, 14 Juni 2014

Merasa Hebat

Ini adalah kontradiksi dengan sikap pesimisme pada diri seseorang. Ya, merasa diri hebat dan arogan dengan kebiasaan ini. "Bermimpi menjadi superman tidak dilarang, menjadi superman beneran juga boleh-boleh saja. Yang perlu dikhawatirkan adalah kalau Anda merasa diri menjadi superman"
Seorang juara tinju kelas berat sedang dalam penerbangan internasional bersama dengan timnya. Pramugari menegur dengan sopan karena ia ketahuan tidak mengenakan sabuk keselamatan ketika cuaca buruk. Beberapa kali ia ditegur dengan ramah, tetapi sang juara dunia itu tetap bergeming. Terakhir ditegur, sang petinju tersinggung dan dengan nada arogan ia membalas,"Hey, you know, Superman tidak memerlukan sabuk keselamatan, tau!" Si pramugari lalu dengan sopan serta profesional lalu menjawab, "I see Sir, do you think that Superman juga perlu naik pesawat? You can go out and fly anyway ..."
Banyak orang senang disebut sebagai "superman", manusia super, manusia hebat. itu sebabnya banyak perlombaan diadakan dan diciptakan untuk sekedar memberikan label "hebat" kepada seseorang. Di lingkungan kantor pun program rewards/awards sengaja diciptakan yang konon untuk merangsang produktifitas.
Namun demikian, kalau Anda sudah mulai senang dan menikmati predikat "super" yang diberikan oleh entah bos, rekan kerja, teman, atau anak buah, apalagi kalau merasa diri hebat, hati-hati! Pertama, sadarlah bahwa apa pun yang Anda capai, tidak pernah murni karena kehebatan sendiri. Kedua, pengakuan akan kehebatan Anda bukan dari perasaan Anda sendiri, juga bukan dari lontaran kata-kata dan tulisan, tetapi dari sesuatu yang dihasilkan dan dirasakan oleh orang lain. Nah, kita tidak hanya bisa merasa hebat, tetapi sungguh-sungguh buah pekerjaan kita memang bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Apabila itu terjadi, Anda tidak usah repot-repot mencari pengakuan.
Dan dimasa modern seperti ini pengakuan menjadi salah satu tujuan dari setiap tindakan manusia. Apa pun yang dilakukan manusia adalah mewujudkan satu ke-ada-an dalam diri dan lingkungannya. Terlebih dalam berkarya dan kerja.
Konon dalam kata-kata bijak, seseorang yang "paling" adalah orang yang paling memberikan manfaat bagi yang lainnya. Dan sebaliknya, meskipun ia ada, ia tidak dianggap ada oleh kemanfaatan orang lain.
Keramaian untuk menciptakan ke-ada-an manusia sering bertubrukan satu dengan lainnya. Dan untuk itulah semuanya kadang menegasikan, walaupun di satu sisi saling mendukung.







--Jurus Terlarang Perubahan "45

Jumat, 30 Mei 2014

Hemat Listrik, Hemat Sumber Energi



Listrik yang mengalir ke rumah kita lewat kabel PLN sebenarnya berasal dari sebuah pembangkit tenaga listrik. Untuk menggerakkan pembangkit ini sehingga menghasilkan energi listrik, butuh sumber energi primer seperti BBM, batubara, panas bumi, gas alam, dan tenaga air. Semakin banyak penggunaan listrik semakin besar pula sumber energi primer yang dibutuhkan. Padahal sumber energi yang terkandung dalam perut bumi ini jumlahnya terbatas. Suatu saat akan habis. Itulah kenapa kita perlu menghemat pemakaian listrik.
Selain masalah sumber energi yang terbatas, pembangkit listrik di negara kita jumlahnya masih kurang. Bukltinya masih ada penduduk Indonesia yang belum bisa menikmati listrik di rumahnya. Kalau kita boros listrik, jangan-jangan mereka nggak bakal kebagian listrik karena sumber energi primernya sudah kita habiskan. Kasihan kan !

Menghemat penggunaan energi listrik dapat dilakukan dengan : 


1. Manfaatkan sinar matahari
Pada siang hari, usahakan untuk tidak menyalakan lampu. Bukalah jendela lebar-lebar agar sinar matahari dapat masuk sebagai sumber penerangan. Atau mintalah ortu untuk memasang genteng kaca di ruangan yang biasa menjadi pusat aktivitas siang hari.
2. Gunakan listrik seperlunya
Misalnya sebelum keluar kamar untuk waktu yang lama, jangan lupa matikan lampu. Saat tidur dimatikan saja lampu kamarnya . Atau diminimalisir pakai lampu yang watt-nya kecil. Ini juga berlaku untuk tape, TV, radio, dan peralatan elektronik lainnya yang menggunakan tenaga listrik. 
Nyalakan kalau dipakai saja. Jangan biarkan untuk di-stand by, kecuali sebentar lagi mau dipakai lagi. 
3. Pilih peralatan yang hemat energi
Sekarang ini banyak beredar peralatan rumah tangga (rice cooker, juicer, setrika) yang hemat energi atau yang watt-nya kecil. Kita bisa mengetahui dari brosur atau lebel yang menempel di barang tersebut. Gunakanlah peralatan yang seperti itu. Begitu juga dengan lampu. Lampu jenis TL akan menghemat energi 25% dibanding lampu pijar biasa.
4. Jangan terlalu lama buka kulkas
Sebelum buka kulkas, pikirkan apa yang akan kita ambil. Kurangi kebiasaan untuk buka kulkas terlalu lama. Kulkas yang terbuka membutuhkan lebuh banyak energi listrik.
5. Beli barang elektronik yang hemat energi
Kalau beli barang elektronik, perhatikan berapa energi yang diperlukan, baik dalam posisi saat digunakan atau stand by. Jangan gampang terkecoh dengan harga yang murah !
6. Jangan hidupkan listrik secara bersamaan
Misalkan kita tinggal dalam sebuah kos-kosan, dalam waktu yang bersamaan kita dan teman sebelah kamar sama-sama menggunakan setrika. sebaiknya gantian saja agar penggunaan listrik dapat diminimalisir. Karena penggunaan listrik secara bersamaan, energi yang dibutuhkan dua atau tiga kali lipat lebih besar dibanding menyalakan satu persatu. Kalau di daerah kita tegangan listriknya sering turun-naik, gunakan stabilizer. Selain bisa menghemat listrik, peralatan elektronik jadi nggak gampang rusak 


Hemat Kertas Menyelamatkan Hutan Kita

Ingin tetap merasakan udara segar ?
Ingin hutan kita tetap lestari ?
Salah satu caranya dengan hemat kertas. Lho, apa hubungannya ?



Sekarang ini sudah dipromosikan sistem paperless. Tapi kebiasaan penggunaan kertas belum bisa dihilangkan. Bahkan di seluruh dunia, kebutuhan akan kertas naik 3 persen setiap tahunnya. Padahal bahan baku kertas berasal dari pepohonan yang ada di hutan.
Semakin banyak kebutuhan akan kertas, semakin banyak pula kertas yang akan diproduksi oleh pabrik kertas. Akibatnya semakin banyak pula pohon di hutan yang ditebang untuk bahan baku kertas. ujung-ujungnya hutan kita pun jadi semakin gundul. Padahal keberadaan hutan sangat penting bagi kita dan makhluk hidup lainnya. Karena hutan menghasilkan oksigen, menyerap zat berbahaya, melindungi tanah dari erosi, meningkatkan kualitas hidup manusia. Hutan juga sangat berperan dalam sistem biologis alam.
Itulah sebabnya kita harus hemat kertas demi lestarinya hutan kita. Kalau kita semua bisa menekan penggunaan kertas, pabrik kertas pun akan menekan volume produksinya. Sehingga tak banyak lagi pohon yang ditebang untuk bahan baku.
Menghemat kertas yang dapat kita lakukan :
1. Kurangi pemakaian tisu
Tisu emang praktis, tapi kalau enggak perlu-perlu amat jangan digunakan. Jangan jadikan beli tisu jadi sebuah keharusan. Sebagai gantinya, kita dapat memakai lap atau sapu tangan.
2. Gunakan kertas secara maksimal
kita sering mem-photocopy atau nge-print. Kalau sudah enggak terpakai, manfaatkan sisi satunya untuk coret-coretan, atau mencatat sesuatu. Biar menarik, jilidlah dengan diberi gambar atau hiasan. Atau bisa juga kita potong kecil-kecil untuk dijadikan kertas memo pencatat tugas. Dengan demikian untuk mencoret-coret dan mencatat memo, kita nggak butuh kertas baru. Kertas yang sudah terpakai kedua sisinya, jangan dibuang begitu saja. Kita bisa pakai untuk keperluan lain. Misalnya kita berikan ke tukang sayur untuk digunakan sebagai pembungkus.
3. Menghemat buku tulis
Kalau sudah naik kelas, buku catatan jangan langsung masuk lemari. Kalau yang halaman tersisa masih banayak, teruskan saja mencatat disitu. Hemat kertas kan ? kalau mau lebih hemat lagi lebih baik pakai lose leaf, kemudian dibendel jadi satu agar catatan tidak berceceran kemana-mana.
4. Sisihkan sampah kertas
Koran atau majalah bekas dan sampah kertas lainnya, jangan asal buang ke tempat sampah. Kumpulkan, dan berikan kepada pemulung. Pemulung adalah akses utama agar kertas dapat didaur ulang kembali. Pada dasarnya semua kertas bisa didaur ulang, asal tidak mengandung plastik atau terkena kotoran. Dan kertas jenis HVS merupakan kertas yang memiliki mutu paling baik untuk didaur ulang.
5. Pakai kertas daur ulang
Dengan menggunakan kertas daur ulang, berarti ikut menekan volume kertas yang diproduksi oleh pabrik kertas. Berarti pula ikut mengurangi pohon yang ditebang.

 


info tambahan nih...

  • Penduduk Jakarta tiap hari menghasilkan sampah kertas sebanyak 630 kg. Jadi, bila kertas-kertas tersebut enggak dimanfaatkan kembali, sama artinya dengan membuang percuma 13.505 batang pohon pertahun. Padahal dengan bantuan satu pohon saja, kita sudah terlindung dari 27 kg polutan.
  • Untuk memproduksi satu tun kertas, dibutuhkan 17 batang pohon, 14.000 liter minyak bumi, 3 meter kubik lahan pembuangan, dan 26.000 liter air.

Senin, 26 Mei 2014

Awali Langkahmu dari Hal Kecil

"saya mengerti ketika guru saya (kesehatan lingkungan) menyadarkan "

Tahukah ? 
ternyata tipe x yang kalian pakai mengandung zat penipis ozon. 



Sebuah perusahaan tipe x bermerek terkenal membuat dua varian tipe x yang berbeda satu berwarna biru dan satunya berwarna merah yang sebenarnya fungsinya sama yaitu untuk mentipe x tulisan yang salah pada saat menggunakan pulpen.
Dari kedua tipe x tersebut ternyata mengandung zat yang berbeda, bisa dilihat pada label pada wadah tipe x yang biru terlihat tulisan -"Ozone Safe" Formula- yang berarti varian dari tipe x tersebut (yang biru) mengandung zat yang aman bagi ozon 



Sedangkan varian tipe x yang berwarna merah pada tipe x merek "X" tidak tercantum tulisan seperti yang terdapat pada label tipe x yang berwarna biru dengan dinaungi satu perusahaan yang sama. usut di usut ternyata memang sebuah kesengajaan untuk menciptakan dua varian tipe x tersebut. varian pertama yaitu untuk seorang pecinta lingkungan yang sadar bahwa hal kecil dapat mencegah sebuah bencana yang besar. sedangkan varian kedua adalah untuk orang yang lebih memikirkan komersial dan tidak tahu zat yang dikandung sebenarnya. 
Memang sedikit zat yang dikeluarkan untuk melubangi ozon pada zat yang ada pada tipe x, tapi  
Bayangkan ? berapa banyak pelajar yang menggunakan tipe x di indonesia bahkan di dunia ini ...
bukankah itu sudah sangat cukup membuat lapisan ozon menjadi tipis
Tanpa kita sadari sambil mentipe x kita juga melakukan kejahatan pada tempat tinggal kita sendiri. Bumi.
Jadi, ayo berbuat ! walaupun dengan hal yang mungkin orang lain katakan sepele. awali langkah kita dengan berbuat paling tidak dari hal kecil yang kita tahu.

"perhatikanlah hal-hal kecil. Pada suatu hari, anda mungkin akan melihat ke belakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar"