Seorang juara tinju kelas berat sedang dalam penerbangan internasional bersama dengan timnya. Pramugari menegur dengan sopan karena ia ketahuan tidak mengenakan sabuk keselamatan ketika cuaca buruk. Beberapa kali ia ditegur dengan ramah, tetapi sang juara dunia itu tetap bergeming. Terakhir ditegur, sang petinju tersinggung dan dengan nada arogan ia membalas,"Hey, you know, Superman tidak memerlukan sabuk keselamatan, tau!" Si pramugari lalu dengan sopan serta profesional lalu menjawab, "I see Sir, do you think that Superman juga perlu naik pesawat? You can go out and fly anyway ..."
Banyak orang senang disebut sebagai "superman", manusia super, manusia hebat. itu sebabnya banyak perlombaan diadakan dan diciptakan untuk sekedar memberikan label "hebat" kepada seseorang. Di lingkungan kantor pun program rewards/awards sengaja diciptakan yang konon untuk merangsang produktifitas.
Namun demikian, kalau Anda sudah mulai senang dan menikmati predikat "super" yang diberikan oleh entah bos, rekan kerja, teman, atau anak buah, apalagi kalau merasa diri hebat, hati-hati! Pertama, sadarlah bahwa apa pun yang Anda capai, tidak pernah murni karena kehebatan sendiri. Kedua, pengakuan akan kehebatan Anda bukan dari perasaan Anda sendiri, juga bukan dari lontaran kata-kata dan tulisan, tetapi dari sesuatu yang dihasilkan dan dirasakan oleh orang lain. Nah, kita tidak hanya bisa merasa hebat, tetapi sungguh-sungguh buah pekerjaan kita memang bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Apabila itu terjadi, Anda tidak usah repot-repot mencari pengakuan.
Dan dimasa modern seperti ini pengakuan menjadi salah satu tujuan dari setiap tindakan manusia. Apa pun yang dilakukan manusia adalah mewujudkan satu ke-ada-an dalam diri dan lingkungannya. Terlebih dalam berkarya dan kerja.
Konon dalam kata-kata bijak, seseorang yang "paling" adalah orang yang paling memberikan manfaat bagi yang lainnya. Dan sebaliknya, meskipun ia ada, ia tidak dianggap ada oleh kemanfaatan orang lain.
Keramaian untuk menciptakan ke-ada-an manusia sering bertubrukan satu dengan lainnya. Dan untuk itulah semuanya kadang menegasikan, walaupun di satu sisi saling mendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar