Jumat, 30 Mei 2014

Hemat Listrik, Hemat Sumber Energi



Listrik yang mengalir ke rumah kita lewat kabel PLN sebenarnya berasal dari sebuah pembangkit tenaga listrik. Untuk menggerakkan pembangkit ini sehingga menghasilkan energi listrik, butuh sumber energi primer seperti BBM, batubara, panas bumi, gas alam, dan tenaga air. Semakin banyak penggunaan listrik semakin besar pula sumber energi primer yang dibutuhkan. Padahal sumber energi yang terkandung dalam perut bumi ini jumlahnya terbatas. Suatu saat akan habis. Itulah kenapa kita perlu menghemat pemakaian listrik.
Selain masalah sumber energi yang terbatas, pembangkit listrik di negara kita jumlahnya masih kurang. Bukltinya masih ada penduduk Indonesia yang belum bisa menikmati listrik di rumahnya. Kalau kita boros listrik, jangan-jangan mereka nggak bakal kebagian listrik karena sumber energi primernya sudah kita habiskan. Kasihan kan !

Menghemat penggunaan energi listrik dapat dilakukan dengan : 


1. Manfaatkan sinar matahari
Pada siang hari, usahakan untuk tidak menyalakan lampu. Bukalah jendela lebar-lebar agar sinar matahari dapat masuk sebagai sumber penerangan. Atau mintalah ortu untuk memasang genteng kaca di ruangan yang biasa menjadi pusat aktivitas siang hari.
2. Gunakan listrik seperlunya
Misalnya sebelum keluar kamar untuk waktu yang lama, jangan lupa matikan lampu. Saat tidur dimatikan saja lampu kamarnya . Atau diminimalisir pakai lampu yang watt-nya kecil. Ini juga berlaku untuk tape, TV, radio, dan peralatan elektronik lainnya yang menggunakan tenaga listrik. 
Nyalakan kalau dipakai saja. Jangan biarkan untuk di-stand by, kecuali sebentar lagi mau dipakai lagi. 
3. Pilih peralatan yang hemat energi
Sekarang ini banyak beredar peralatan rumah tangga (rice cooker, juicer, setrika) yang hemat energi atau yang watt-nya kecil. Kita bisa mengetahui dari brosur atau lebel yang menempel di barang tersebut. Gunakanlah peralatan yang seperti itu. Begitu juga dengan lampu. Lampu jenis TL akan menghemat energi 25% dibanding lampu pijar biasa.
4. Jangan terlalu lama buka kulkas
Sebelum buka kulkas, pikirkan apa yang akan kita ambil. Kurangi kebiasaan untuk buka kulkas terlalu lama. Kulkas yang terbuka membutuhkan lebuh banyak energi listrik.
5. Beli barang elektronik yang hemat energi
Kalau beli barang elektronik, perhatikan berapa energi yang diperlukan, baik dalam posisi saat digunakan atau stand by. Jangan gampang terkecoh dengan harga yang murah !
6. Jangan hidupkan listrik secara bersamaan
Misalkan kita tinggal dalam sebuah kos-kosan, dalam waktu yang bersamaan kita dan teman sebelah kamar sama-sama menggunakan setrika. sebaiknya gantian saja agar penggunaan listrik dapat diminimalisir. Karena penggunaan listrik secara bersamaan, energi yang dibutuhkan dua atau tiga kali lipat lebih besar dibanding menyalakan satu persatu. Kalau di daerah kita tegangan listriknya sering turun-naik, gunakan stabilizer. Selain bisa menghemat listrik, peralatan elektronik jadi nggak gampang rusak 


Hemat Kertas Menyelamatkan Hutan Kita

Ingin tetap merasakan udara segar ?
Ingin hutan kita tetap lestari ?
Salah satu caranya dengan hemat kertas. Lho, apa hubungannya ?



Sekarang ini sudah dipromosikan sistem paperless. Tapi kebiasaan penggunaan kertas belum bisa dihilangkan. Bahkan di seluruh dunia, kebutuhan akan kertas naik 3 persen setiap tahunnya. Padahal bahan baku kertas berasal dari pepohonan yang ada di hutan.
Semakin banyak kebutuhan akan kertas, semakin banyak pula kertas yang akan diproduksi oleh pabrik kertas. Akibatnya semakin banyak pula pohon di hutan yang ditebang untuk bahan baku kertas. ujung-ujungnya hutan kita pun jadi semakin gundul. Padahal keberadaan hutan sangat penting bagi kita dan makhluk hidup lainnya. Karena hutan menghasilkan oksigen, menyerap zat berbahaya, melindungi tanah dari erosi, meningkatkan kualitas hidup manusia. Hutan juga sangat berperan dalam sistem biologis alam.
Itulah sebabnya kita harus hemat kertas demi lestarinya hutan kita. Kalau kita semua bisa menekan penggunaan kertas, pabrik kertas pun akan menekan volume produksinya. Sehingga tak banyak lagi pohon yang ditebang untuk bahan baku.
Menghemat kertas yang dapat kita lakukan :
1. Kurangi pemakaian tisu
Tisu emang praktis, tapi kalau enggak perlu-perlu amat jangan digunakan. Jangan jadikan beli tisu jadi sebuah keharusan. Sebagai gantinya, kita dapat memakai lap atau sapu tangan.
2. Gunakan kertas secara maksimal
kita sering mem-photocopy atau nge-print. Kalau sudah enggak terpakai, manfaatkan sisi satunya untuk coret-coretan, atau mencatat sesuatu. Biar menarik, jilidlah dengan diberi gambar atau hiasan. Atau bisa juga kita potong kecil-kecil untuk dijadikan kertas memo pencatat tugas. Dengan demikian untuk mencoret-coret dan mencatat memo, kita nggak butuh kertas baru. Kertas yang sudah terpakai kedua sisinya, jangan dibuang begitu saja. Kita bisa pakai untuk keperluan lain. Misalnya kita berikan ke tukang sayur untuk digunakan sebagai pembungkus.
3. Menghemat buku tulis
Kalau sudah naik kelas, buku catatan jangan langsung masuk lemari. Kalau yang halaman tersisa masih banayak, teruskan saja mencatat disitu. Hemat kertas kan ? kalau mau lebih hemat lagi lebih baik pakai lose leaf, kemudian dibendel jadi satu agar catatan tidak berceceran kemana-mana.
4. Sisihkan sampah kertas
Koran atau majalah bekas dan sampah kertas lainnya, jangan asal buang ke tempat sampah. Kumpulkan, dan berikan kepada pemulung. Pemulung adalah akses utama agar kertas dapat didaur ulang kembali. Pada dasarnya semua kertas bisa didaur ulang, asal tidak mengandung plastik atau terkena kotoran. Dan kertas jenis HVS merupakan kertas yang memiliki mutu paling baik untuk didaur ulang.
5. Pakai kertas daur ulang
Dengan menggunakan kertas daur ulang, berarti ikut menekan volume kertas yang diproduksi oleh pabrik kertas. Berarti pula ikut mengurangi pohon yang ditebang.

 


info tambahan nih...

  • Penduduk Jakarta tiap hari menghasilkan sampah kertas sebanyak 630 kg. Jadi, bila kertas-kertas tersebut enggak dimanfaatkan kembali, sama artinya dengan membuang percuma 13.505 batang pohon pertahun. Padahal dengan bantuan satu pohon saja, kita sudah terlindung dari 27 kg polutan.
  • Untuk memproduksi satu tun kertas, dibutuhkan 17 batang pohon, 14.000 liter minyak bumi, 3 meter kubik lahan pembuangan, dan 26.000 liter air.

Senin, 26 Mei 2014

Awali Langkahmu dari Hal Kecil

"saya mengerti ketika guru saya (kesehatan lingkungan) menyadarkan "

Tahukah ? 
ternyata tipe x yang kalian pakai mengandung zat penipis ozon. 



Sebuah perusahaan tipe x bermerek terkenal membuat dua varian tipe x yang berbeda satu berwarna biru dan satunya berwarna merah yang sebenarnya fungsinya sama yaitu untuk mentipe x tulisan yang salah pada saat menggunakan pulpen.
Dari kedua tipe x tersebut ternyata mengandung zat yang berbeda, bisa dilihat pada label pada wadah tipe x yang biru terlihat tulisan -"Ozone Safe" Formula- yang berarti varian dari tipe x tersebut (yang biru) mengandung zat yang aman bagi ozon 



Sedangkan varian tipe x yang berwarna merah pada tipe x merek "X" tidak tercantum tulisan seperti yang terdapat pada label tipe x yang berwarna biru dengan dinaungi satu perusahaan yang sama. usut di usut ternyata memang sebuah kesengajaan untuk menciptakan dua varian tipe x tersebut. varian pertama yaitu untuk seorang pecinta lingkungan yang sadar bahwa hal kecil dapat mencegah sebuah bencana yang besar. sedangkan varian kedua adalah untuk orang yang lebih memikirkan komersial dan tidak tahu zat yang dikandung sebenarnya. 
Memang sedikit zat yang dikeluarkan untuk melubangi ozon pada zat yang ada pada tipe x, tapi  
Bayangkan ? berapa banyak pelajar yang menggunakan tipe x di indonesia bahkan di dunia ini ...
bukankah itu sudah sangat cukup membuat lapisan ozon menjadi tipis
Tanpa kita sadari sambil mentipe x kita juga melakukan kejahatan pada tempat tinggal kita sendiri. Bumi.
Jadi, ayo berbuat ! walaupun dengan hal yang mungkin orang lain katakan sepele. awali langkah kita dengan berbuat paling tidak dari hal kecil yang kita tahu.

"perhatikanlah hal-hal kecil. Pada suatu hari, anda mungkin akan melihat ke belakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar"

Sabtu, 17 Mei 2014

Menangislah Saat Hujan

Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak

Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari

Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu

Dan, menangislah saat hujan, 
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, kawan

Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya

Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran betapa indahnya dunia ini ?
Hanya orang-orang terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang-orang bersabarlah yang akan menerima hadiah indah

Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, kawan

--- Tere Liye



Harusnya Seperti Ini

Berani itu saat kau mampu membalas, namun kau memilih tuk memaafkan
Berani itu saat kau mampu mendua, namun kau memilih tuk setia
Berani itu saat kau mampu menepuk dada, namun kau memilih berlapang dada
Berani itu saat kau masih pantas membebani keluarga, namun kau justru mandiri dan membahagiakan mereka
Berani itu saat kau dapat memilih untuk malas dan menunda, tapi kau justru terus bergerak dan mencoba
Berani itu saat kau mengatakan jujur, walaupun pahit
Berani itu saat kau mengakui kesalahanmu, walau kau mampu untuk menutupinya
Berani itu saat kau gagal mencapai sesuatu, namun kau tetap optimis dan bangkit kembali
Berani itu saat kau berada di jalan kebenaran dan mengajak orang untuk benar, walau kebanyakan manusia memilih bangga dengan kesalahan
Berani itu saat kau takut akan sesuatu, namun kau mencoba untuk menghadapinya
"Percayalah, keberanian takkan mempercepat atau memperlambat kematian. tetapi keberanianlah yang membedakan orang yang jiwanya masih hidup dengan yang perlahan meredup"

--- Setia Furqon Kholid


Kamis, 08 Mei 2014

Saat ingin menyerah, ingat ketika anda memulai

Pernah kan merasa jenuh ditengah sesuatu yang sedang berjalan. entah itu pekerjaan, kuliah, organisasi, percintaan dan lainnya yang kadang terbersit dipikiranmu 'ingin ku akhiri saja semuanya'. semua yang dilakukan sia-sia saja tidak ada hasilnya.
But, tahukah kamu ?
kesuksesan itu sangat dekat ketika hendak menyerah. kesuksesan hanya singgah pada orang-orang yang siap yaitu orang yang siap jatuh dan gagal. tentunya tidak hadir pada orang yang mudah menyerah.
Ketika kamu ingin berhenti, ingat lagi kenapa dulu kamu memulai. pasti ada alasan kan untuk hal yang sekarang kamu lakukan.
Remember again !
apa yang seharusnya kamu tunjukkan pada saat kamu ingin berhenti. ingat lagi semangat yang menggebu ketika dulu kamu memulai. terapkan kesemangatan itu di setiap langkahmu.
Ketika kamu jenuh ingat kembali hal-hal indah yang pernah terjadi. cintai semua prosesnya.Pada akhirnya kamu akan mencintai semua bagiannya. so, when you want to give up, remember again while what you start !