Sabtu, 26 April 2014

minggu jingga

waktu selalu mampu memberi jarak, walau tak selalu berhasil membuat perbedaan perasaan.
bagaimana mencintaimu pun, bisa mematahkan diriku sendiri
maka, jangan biarkan aku memilih jadi patah.
Seharusnya cintamu ada untuk memastikan aku baik-baik saja.
Pinjami aku telapak tanganmu, kan ku garis sebagian perjalanan kita dimasa depan.
Setelah berhasil membahagiakanmu, biasanya aku akan bahagia kemudian.
Bersiaplah kehilanganku, saat itu terjadi aku sudah tidak bisa menolongmu lari dari penyesalan.
Cintai mereka yang sanggup menerima kekuranganmu, bukan mereka yang memiliki yang kamu inginkan.
Aku asa yang tengah mencoba hidup dihatimu, mengendap diam dan jatuh cinta kian dalam.
Biar aku mengeluarkan semua yang buruk dari diriku di hadapanmu, itu berarti aku memberimu kesempatan untuk mencintai setiap bagiannya.
Aku sulit jatuh cinta tapi setiap kali jatuh cinta, aku selalu jatuh dengan kesungguhan pada cinta itu.
Jadi jangan permainkan aku.
Bila esok tak lagi ada aku, apa kau “menyesal” belum sempat mencintaiku dengan baik ?
Dan sampai detik ini aku selalu percaya, akan ada saatnya aku mencintai untuk dibahagiakan kembali.
Bagaimana aku hidup, adalah bagaimana aku belajar untuk semakin jatuh cinta padamu.
Ada yang akan kau rindukan dari diriku esok, yaitu apa yang kau sia-siakan hari ini.
Kalau kamu ingin aku jadi yang bukan diriku, maka aku akan menjadikanmu masa lalu, dimulai dari detik ini.
Tentu saja membahagiakanku itu mudah.
Teruslah ada dan jangan kemana-mana

---Falafu